Sabtu, 29 Mei 2010

mah, ijinkan aku memilihnya

Kenangan...

Bulan ini hampir 3 tahun aku mengenal dia. Begitu banyak rintangan yang datang menyerang. Aku rapuh selalu terjatuh. Selalu tak ada kepercayaan yang aku tanamkan untuk dia. Sebut saja Aa.Ketidakpercayaan, komunikasi yang kurang selalu membuat aku berfikir negatif tentang dirinya.
Tahun pertama aku dan Aa bermasalah. Kutemukan dia tak jujur padaku. Tak banyak yang dapat aku perbuat lagi. Hilang sudah kepercayaanku.Kami sepakat untuk mengakhiri jalinan cinta ini.Walau harus berurai air mata. Itu keputusan yang tepat. Selang beberapa bulan dia mencoba untuk meyakinkan aku bahwa dirinya akan berubah dan mencoba untuk meyakinkan orang tuanya bahwa pilihannya tidak salah. Dia tidak mau dicap sebagai anak yang durhaka karena tidak mau menuruti kemauan orang tuanya. Dia meyakinkan aku. Aku terima karena aku masih sayang padanya. hubungan kami berangsung membaik. Gaya pacaran kami sedikit berbeda dengan kebanyakan muda mudi pada umumnya.Kamibanyakmenghabiskan waktu berdua di rumah. Sesekali jalan keluar hanya untuk mencari makan malam.
Hampir memasuki tahun ketiga cinta kami pun diuji kembali. Aku mengalami hilang kepercayaan kembali. Aku mendapati foto2 dirinya bersama seorang wanita dalam telepon genggamnya. Sebagai wanita yang normal, aku berhak tau siapa dia, apa hubungan dia dengannya.
Aku hanya bisa terdiam dan berharap dia mau menjelaskan semuanya. sudah kesekian kalinya aku merasa terdzolimi. Jujur siapa yang tidak iri melihat ini. Sedangkan aku yang dicintainya selama ini tak pernah memiliki foto berdua dengannya. Dia berdalih itu sepenggal kisah cinta yang lalu. hmm sepenggal kisah cinta yang lalu?? dalam 2 tahun belakangan ini aku menemukan hal yg serupa sudah 2 kali. Apakah aku harus terus bersabar?
Tak tau apa yang harus aku perbuat. Mah... apakah benar ucapanmu apakah memang aku harus mencari calon suami yang lebih baik dari dia?
Aku hanya mampu bersabar dan bersabar.
Malam itu aku sengaja untuk tidak cepat pulang ke rumah. Itu sengaja aku lakukan karena aku terlanjur sakit hati dengannya. Mah... maafkan aku yang selalu tak mendengarkan ucapanmu.Hpku terus berdering. Dia berusaha menghubungiku. Setibanya di rumah apa yang aku dapati...
" dari mana? Aa nungguin dari tadi sore " ibuku menyambut kedatanganku. " emang ada masalah apa sih? tu dia bawa makanan segala banyak banget"
Ya Allah apa yang dia lakukan. Aku hanya mampu berurai air mata tak mampu berkata apa-apa. Apa yang telah ia lakukan. Apa yang telah ia katakan kepada keluargaku?
" Si Aa minta maaf katanya, emang ada masalah apa sampe segitunya dia minta maaf"
Aku sms dia. Apakah ini tanda keseriusan dia bahwa dia akan berubah dan tidak akan mengulangi hal yang sama. Dia tidak akan menyakitiku lagi? Aa maafkan keegoisanku.

Mah, ijinkan aku memilihnya...
Mah aku tau aku bukan anak yang solehah. Aku terlalu sering membuatmu menangis dengan tingkah lakuku yang kasar. Aku minta maaf. aku sadar betapa besar salahku padamu.

mah, aku tau dia bukan dari kalangan orang berada. Kita pun sama bukan siapa-siapa.
aku tau apa yang mamah khawatirkan. Masa depan aku dan dia kan?

mah, Allah maha kaya mah...
Memang aku tau dia bukan siapa-siapa. Dia tidak sama seperti calon pilihan si Teteh.
Yang setiap minggu bisa pergi wara-wiri belanja ke sana ke sini. Aku ga kaya gtu mah..

Tapi Tolong mah, bilang ke Si Teteh tolong hargai aku.

Mah... aku sadar aku bukan siapa-siapa. Aku berbeda dengan yg lainnya. Aku belum bisa menunjukkan hal yang bisa membuatmu bangga. Aku belum bisa memberimu uang. Aku tidak seperti dia mah. Dia anak mamah yang mamah kagumi dan mamah sayangi. Restui aku mah... Biarkan ini mengalir apa adanya mah, jika Allah mengijinkan aku kan bahagia bersama dirinya. Aku sayang mamah.

Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar